Sabtu, 09 Maret 2013

Budidaya Ikan Guppy


1. Sistematika
- Ordo                        : Cyprinodonoidea
- Sub ordo                : Poecilioidei
- Famili                      : Poecilidae
- Genus                      : Poecilia
- Spesies                    : Poecilia reticulata
Nama Inggris           : Guppy
Nama Lain                : Ikan seribu
Asal                            : Venezuela


2. Ciri-ciri tubuh
Ikan Guppy  tergolong bertubuh kecil, panjang tubuh hanya  bisa mencapai 7 cm untuk betina, dan yang jantan  panjang tubuh bisa mencapai 3,75 cm. Warna dasar tubuh  Guppy yang asli  kecoklatan, dengan variasi warna sisik serupa pelangi. Keindahan ikan Guppy yang menarik terletak pada sirip ekornya, sirip ekor lebar dengan corak warna bervariasi yang menyolok dengan bentangan mirip ekor burung merak, goyangan ekornya sangat mempesona.
Ikan jantan  warna tubuhnya lebih menarik dibanding ikan betina, sehingga Guppy jantan dipasaran banyak dicari orang-orang penggemar ikan hias dengan harga terjangkau.

3. Sifat Hidup
Ikan Guppy termasuk  ikan hias jenis pendamai  dan jinak yang bisa ditempatkan dengan jenis ikan lain yang sama-sama jinak (jangan dicampur dengan ikan buas). Di alam aslinya  ikan ini dapat hidup di dua jenis perairan yang berbeda yakni air tawar dan payau. Menyukai pada perairan yang tenang tetapi sangat sensitive dan mudah setres terhadap perubahan kualitas air yang mendadak, terutama fluktuasi suhu yang tinggi, jika terpaksa ingin mengubah suhu pada media air perlu  diubah secara bertahap pelan-pelan (adaptasi). Makanan yang diperlukan  menerima segala jenis makanan baik pakan alami maupun buatan (pellet), menyukai sayuran segar, jentik-jentik nyamuk , kutu air, cacing rambut.

4. Persiapan Pemijahan
- Tempat Pemijahan
Tempat pemijahan yang dipakai bisa berupa akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 45 dan tinggi 40 cm. Bisa menggunakan bak semen ukuran 2x12 x 40 cm. Kualitas air dengan parameter suhu 23 - 26 oC, pH 7 – 8, DO > 4 ppm. Sumber air yang digunakan bisa berasal dari sungai, air sumur yang telah  diendapkan sehari semalam.  Sebagai perangsang pemijahan  sekaligus sebagai  tempat persembunyian anak anaknya dapat dilengkapi  tanaman air : Hydrilla atau Eceng gondok .
- Pemilihan Induk
            Pemilihan induk jantan dan induk betina dapat dibedakan dengan jalan melihat perbedaan  bentuk dan warna sirip ekor. Induk jantan memiliki warna yang kontras yang menyolok dengan warna dan bentuk sirip ekor yang indah. Selain itu induk jantan memiliki gonopodium yang berbentuk menonjol terletak dibelakang sisip perut. Sedangkan induk betina mempunyai warna badan dan warna ekor yang biasa-biasa saja. Tubuh induk betina lebih besar dibanding  dengan induk jantan.
            Induk jantan dan betina sudah bisa dipijahkan jika telah matang gonad (kelamin), biasanya pada  umur 3 bulan, dan panjang Ikan  Guppy  betina umumnya telah berukuran antara  4 - 5 cm, sedangkan ikan jantan umumnya telah berkuran antara 3,5 – 4 cm.

5. Pemijahan
            Tempat pemijahan (akuarium/bak beton) diisi air setinggi 30 – 35 cm. Induk yang telah diseleksi dimasukkan kedalam akuarium sebanyak  30 – 40 ekor induk betina, dan induk jantan cukup 5 ekor, (ukuran bak  80 x 45 x 40 cm).
Jika pemijahan dilakukan di tempat bak beton ukuran 2 x 12 x 0,40 m, induk betina sebanyak 100 - 150 ekor dan jantan cukup 10 - 15 ekor. Pemasukn induk sebaiknya dilakukan pada saat suhu sedang rendah yakni pada pagi hari.
            Seminggu setelah induk dipijahkan, biasanya anak-anak guppy  telah mulai Nampak bermunculan disela-sela akar  atau tanaman air. Anak-anak ikan guppy bisa diserokl dengan menggunakan seser halus, kemudian dicuduk dengan menggunakan piring disertakan sebagian air dipindahkan kedalam wadah kemudian dipindahkan ke tempat pembesaran. Induk gappy tetap dibiarkan kedalam tempat pemijahan dan diberi pakan cacing rambut, kutu air atau jenti-jentik nyamuk secukupnya (dosis 3 – 5 %)/bobot biomas/hari. Seekor induk gappy mampu menghasilkan keturunan  jumlahnya relative sedikit, berkisar antara 30 – 60 ekor. Ikan guppy dapat dipijahkan sepanjang tahun dengan interval pemijahan 4 minggu.

6. Pembesaran
            Siapkan bak pembesaran ukuran 2 x 2 m, ketinggian bak 0,4 m. Bak diisi air bersih yang telah diendapkan sehari semalam, setinggi 30 – 35 cm. Didalam bak diberi tanaman air yang telah dibersihkan. Benih dimasukkan kedalam bak pembesaran dengan menggunakan ember, biarkan benih keluar pelan – pelan dengan cara menyondongkan ember. Penebaran benih dilakukan pada  pagi hari, kepadatan  benih sebanyak 2.000 ekor.
            Benih mulai diberi makan pada hari pertama, jenis pakannya bisa diberikan infusuria, rotifera, atau kutu air. Beberapa hari berikutnya diberi pakan cacing rambut dosisnya 3 – 5 %/bobot biomas/hari, frekuensi pemberian 3 kali, pagi, siang dan sore hari.
            Untuk menjaga agar kualitas air tetap baik seminggu sekali dilakukan pergantin air, dengan cara membuang 2/3 bagian volume air, kemudian ditambahkan air bersih baru 2/3 bagian. Untuk pembesaran di kolam tanah supaya tanah dasar dipupuk dengan pupuk kandang/kompos sebanyak 1 – 2 ton/hektar atau 100 -200 gram/m2, agar tumbuh makanan alami terutama zooplankton, jentik-jentik nyamuk, kutu air dan cacing sebagai makanan utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar