1. Sistematika
- Ordo :
Cyprinodonoidea
- Sub ordo : Poecilioidei
- Famili :
Poecilidae
- Genus : Poecilia
- Spesies : Poecilia reticulata
Nama Inggris :
Guppy
Nama Lain : Ikan seribu
Asal :
Venezuela
2. Ciri-ciri
tubuh
Ikan Guppy
tergolong bertubuh kecil, panjang tubuh hanya bisa mencapai 7 cm untuk betina, dan yang
jantan panjang tubuh bisa mencapai 3,75
cm. Warna dasar tubuh Guppy yang
asli kecoklatan, dengan variasi warna
sisik serupa pelangi. Keindahan ikan Guppy yang menarik terletak pada sirip
ekornya, sirip ekor lebar dengan corak warna bervariasi yang menyolok dengan
bentangan mirip ekor burung merak, goyangan ekornya sangat mempesona.
Ikan jantan warna tubuhnya lebih
menarik dibanding ikan betina, sehingga Guppy jantan dipasaran banyak dicari
orang-orang penggemar ikan hias dengan harga terjangkau.
3. Sifat
Hidup
Ikan Guppy termasuk
ikan hias jenis pendamai dan
jinak yang bisa ditempatkan dengan jenis ikan lain yang sama-sama jinak (jangan
dicampur dengan ikan buas). Di alam aslinya
ikan ini dapat hidup di dua jenis perairan yang berbeda yakni air tawar
dan payau. Menyukai pada perairan yang tenang tetapi sangat sensitive dan mudah
setres terhadap perubahan kualitas air yang mendadak, terutama fluktuasi suhu
yang tinggi, jika terpaksa ingin mengubah suhu pada media air perlu diubah secara bertahap pelan-pelan
(adaptasi). Makanan yang diperlukan
menerima segala jenis makanan baik pakan alami maupun buatan (pellet),
menyukai sayuran segar, jentik-jentik nyamuk , kutu air, cacing rambut.
4. Persiapan
Pemijahan
- Tempat
Pemijahan
Tempat pemijahan yang dipakai bisa berupa akuarium
ukuran panjang 80 cm, lebar 45 dan tinggi 40 cm. Bisa menggunakan bak semen
ukuran 2x12 x 40 cm. Kualitas air dengan parameter suhu 23 - 26 oC,
pH 7 – 8, DO > 4 ppm. Sumber air yang digunakan bisa berasal dari sungai,
air sumur yang telah diendapkan sehari
semalam. Sebagai perangsang
pemijahan sekaligus sebagai tempat persembunyian anak anaknya dapat
dilengkapi tanaman air : Hydrilla atau
Eceng gondok .
- Pemilihan
Induk
Pemilihan induk jantan
dan induk betina dapat dibedakan dengan jalan melihat perbedaan bentuk dan warna sirip ekor. Induk jantan
memiliki warna yang kontras yang menyolok dengan warna dan bentuk sirip ekor
yang indah. Selain itu induk jantan memiliki gonopodium yang berbentuk menonjol
terletak dibelakang sisip perut. Sedangkan induk betina mempunyai warna badan
dan warna ekor yang biasa-biasa saja. Tubuh induk betina lebih besar
dibanding dengan induk jantan.
Induk jantan dan betina
sudah bisa dipijahkan jika telah matang gonad (kelamin), biasanya pada umur 3 bulan, dan panjang Ikan Guppy
betina umumnya telah berukuran antara 4 - 5 cm, sedangkan ikan jantan umumnya telah
berkuran antara 3,5 – 4 cm.
5. Pemijahan
Tempat pemijahan
(akuarium/bak beton) diisi air setinggi 30 – 35 cm. Induk yang telah diseleksi
dimasukkan kedalam akuarium sebanyak 30
– 40 ekor induk betina, dan induk jantan cukup 5 ekor, (ukuran bak 80 x 45 x 40 cm).
Jika pemijahan dilakukan di tempat bak beton ukuran 2 x 12 x 0,40 m,
induk betina sebanyak 100 - 150 ekor dan jantan cukup 10 - 15 ekor. Pemasukn
induk sebaiknya dilakukan pada saat suhu sedang rendah yakni pada pagi hari.
Seminggu setelah induk
dipijahkan, biasanya anak-anak guppy
telah mulai Nampak bermunculan disela-sela akar atau tanaman air. Anak-anak ikan guppy bisa
diserokl dengan menggunakan seser halus, kemudian dicuduk dengan menggunakan
piring disertakan sebagian air dipindahkan kedalam wadah kemudian dipindahkan ke
tempat pembesaran. Induk gappy tetap dibiarkan kedalam tempat pemijahan dan
diberi pakan cacing rambut, kutu air atau jenti-jentik nyamuk secukupnya (dosis
3 – 5 %)/bobot biomas/hari. Seekor induk gappy mampu menghasilkan
keturunan jumlahnya relative sedikit,
berkisar antara 30 – 60 ekor. Ikan guppy dapat dipijahkan sepanjang tahun
dengan interval pemijahan 4 minggu.
6. Pembesaran
Siapkan bak pembesaran
ukuran 2 x 2 m, ketinggian bak 0,4 m. Bak diisi air bersih yang telah
diendapkan sehari semalam, setinggi 30 – 35 cm. Didalam bak diberi tanaman air
yang telah dibersihkan. Benih dimasukkan kedalam bak pembesaran dengan
menggunakan ember, biarkan benih keluar pelan – pelan dengan cara menyondongkan
ember. Penebaran benih dilakukan pada
pagi hari, kepadatan benih
sebanyak 2.000 ekor.
Benih mulai diberi makan
pada hari pertama, jenis pakannya bisa diberikan infusuria, rotifera, atau kutu
air. Beberapa hari berikutnya diberi pakan cacing rambut dosisnya 3 – 5 %/bobot
biomas/hari, frekuensi pemberian 3 kali, pagi, siang dan sore hari.
Untuk menjaga agar
kualitas air tetap baik seminggu sekali dilakukan pergantin air, dengan cara
membuang 2/3 bagian volume air, kemudian ditambahkan air bersih baru 2/3
bagian. Untuk pembesaran di kolam tanah supaya tanah dasar dipupuk dengan pupuk
kandang/kompos sebanyak 1 – 2 ton/hektar atau 100 -200 gram/m2, agar
tumbuh makanan alami terutama zooplankton, jentik-jentik nyamuk, kutu air dan
cacing sebagai makanan utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar