Kamis, 18 Oktober 2012

Pembenihan Ikan Mas


Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan air tawar yang hidup di pinggiran sungai atau waduk.  Keunggulan ikan mas bagi para petani antara lain, mudah dalam pemeliharaannya. Selain itu, harga ikan mas tidak terlalu mahal, artinya dapat terjangkau oleh semua golongan. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ikan mas termasuk salah satu komoditas unggulan di sektor perikanan air tawar (Santoso, 1993). Kebutuhan akan ikan mas di pasar sangatlah tinggi, hal ini ditunjukan dengan meningkatnya nilai permintaan akan ikan mas dari tahun ke tahun. Untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap ikan mas (Cyprinus carpio) maka perlu tersedianya benih dalam jumlah dan kontinuitas yang memadai. Dalam upaya untuk menyediakan benih yang berkualitas tentu harus didukung oleh pengetahuan dalam teknik pembenihan ikan mas. Hal ini yang mendorong penulis mengambil judul Teknik Pembenihan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Unit Pengelola Budidaya Air Tawar (UPBAT) Punten.
Maksud dari Kerja Praktek Akhir ini adalah ikut serta dalam kegiatan teknis pembenihan ikan mas (Cryprinus Carpio) air tawar yang meliputi persiapkan kolam, pengisian air, seleksi induk, pemijahan, penetasan telur, perawatan larva, manajemen pakan, monitoring pertumbuhan, Manajemen kualitas air, pengendalian hama dan penyakit serta pemanenan dan pemasaran.
            Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek Akhir ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pembenihan Ikan Mas (Cyprinus Carpio) serta untuk mengetahui pendapatan usaha pembenihan ikan mas di Unit Pengelola Budidaya Air Tawar (UPBAT) Punten. Jawa Timur.
Kerja Praktek Akhir (KPA) ini telah dilaksanakan mulai tanggal 12 Maret sampai dengan 12 Mei 2012. Tempat pelaksanaan di Unit Pengelola Budidaya Air Tawar (UPBAT) Punten. Kabupaten Malang, Propinsi Jawa timur. KPA dilaksanakan dengan menggunakan metode survey (melalui teknik wawancara) dengan pola magang. Dalam memperoleh data, penulis menggunakan metode observasi dan wawancara (Narbuko dan Achmadi, 2001). Sumber data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengolahan data melalui teknik Editing Data dan Tabulating. Untuk analisis data meliputi data teknis dengan menggunakan analisa deskriptif dan data finansial dengan menggunakan penampilan usaha.
            Pada kegiatan pembenihan ikan mas hal pertama dilakukan adalah seleksi induk, tujuan dari seleksi induk adalah untuk mendapatkan induk yang memiliki kualitas baik yaitu, tidak cacat serta memiliki ukuran dan berat yang siap dipijahkan (telah matang gonad). Pemijahan ikan mas dilakukan dengan perbandingan induk 1 : 3 yaitu 1 induk betina dengan 3 jantan. Hal ini sesuai dengan pendapat Santoso (1993), yang menyatakan bahwa perbandingan induk betina dengan induk jantan sebaiknya 1 : 3. Telur akan menetas 3 – 4 hari tergantung suhu. Pemanenan benih dilakukan pagi dan sore hari yaitu pada saat suhu rendah.
Pakan yang digunakan untuk kegiatan pembenihan ikan mas adalah pakan buatan dengan jenis pakan berupa pellet yang sesuai dengan bukaan mulut ikan. Pada induk diberikan pakan bauatan dengan nilai protein 30 % dari berat biomassa, untuk frekuensi pemberian pakan dilakukan 2 kali pada pagi dan sore hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Suyanto (2003) yang menyatakan bahwa pakan yang digunakan untuk induk mas adalah pakan yang memiliki kandungan protein sekitar 30 % - 40 % dengan dosis pemberian pakan adalah 3 % dari berat biomassa, sedangkan untuk benih ikan mas diberikan pakan buatan dengan nilai protein mencapai 38 %.
Monitoring kualitas air yang dilakukan di UPBAT Punten adalah monitoring suhu, DO dan pH. Alat yang digunakan  dalam memonitoring kualitas air adalah thermometer, Do meter dan pH tester atau pH paper. Selama kegiatan pembenihan ikan mas di UPBAT Punten tidak ditemukan penyakit tetapi ditemukan beberapa hama yang menyerang benih ikan mas yaitu kepiting air, burung dan ikan liar yang masuk kedalam kolam pemeliharaan benih ikan mas.
Benih ikan mas dipanen saat ukuran benih mencapai 4 – 5 cm. Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari, hal ini bertujuan agar ikan tidak stress. Penjualan ikan mas di UPBAT Punten masih di daerah sekitar kabupaten Malang (lokal). Benih ikan mas dijual seharga Rp 60 – 100/ekor, dengan area pemasaran benih ikan mas meliputi Gondonglegi, Kepanjen dan daerah-daerah sekitar Punten, Pasuruan dan daerah diluar kota seperti Sumenep.
Disimpulkan bahwa teknik pembenihan ikan mas di UPBAT Punten dilakukan dengan cara yang baik mulai dari persiapan sampai panen dan didukung dengan kondisi lingkungan yang bersih dari cemaran, hanya saja dalam proses pengelolaan pakan alami yang kurang optimal. Hatching Rate (HR) atau derajat penetasan telur yang dihasilkan cukup tinggi yaitu 88 % dengan SR benih mampu mencapai 77 %. Berdasarkan perhitungan analisa performance diperoleh nilai R/C = 1,7.
Disarankan sebaiknya perlu diterapkan kultur pakan alami agar memenuhi asupan makanan bagi larva dan benih ikan mas punten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar