IKA (Ikhlaskan Kepergian Ayah)
|
|
Sore itu, aku lagi asyik bermain laptop, tersenyum”
sendiri memandangi foto” yang ada di layar laptop,, tiba-tiba Hp-Ku
berdering,,,, saatku angkat tak ada jawaban,, kemudian mati,, beberapa saat
kemudian Hp-Ku berbunyi kembali,, terdengar suara tangisan,, aku heran,,, (Bertanya
dalam hati),,, Hallo....... Hallloo........ “Tanyaku,, tak ada suara,, kembali
yang terdengar hanya tangisan,,, aku semakin penasaran,,, entah kenapa firasat
hatiku jadi tak enak,, ku mencoba menghubungi telpon rumahku,,, tak ada yang mengangkat,, aku coba telpon no
Hp Kakakku,,, diangkat tetap terdengar lagi suara kakakku menangis,,, aku
semakin tak karuan, apa yang terjadi sebenarnya,,, (Bingung),, Akhirnya kakakku
mengabari bahwa Ayah Telah meninggal dunia,, dengan suara yang lembut sambil
menangis terseduh-seduh,,, aku shock,, seakan-akan tak percaya,, ini pasti
hanya mimpi, hanya mimpi,,,, Hp di Tanganku terjatuh,,, seakan tak kuat untuk
memegang Hp itu,,, aku tak percaya,,, untuk meyakininya aku membuka sosmed,
ternyata banyak teman-temanku mengucapkan ****TURUT BERDUKA CITA***,,, air mata
mengalir dipipiku,, tak kuat menahan semua itu,, aku berteriak dan nangis
sekuat”Nya,, sampai teman Asramaku datang menghampiri,,,, sore itu juga aku
berangkat menuju Rumah,,, Jarak yang ditempuh cukup jauh 7 jam perjalanan,,,,
aku sudah tak tau kejadian yang selanjutnya,,, yang aku tau,,, sesampainya di
Bandara abang iparku menunggu di pintu keluar dan menjemputku dengan mobil yang
biasa digunakan Ayahku,,,, aku masih tak percaya,,, sesampainya di dekat lokasi
rumahku, banyak karangan bunga yang mengatakan turut berduka cita,, tanganku
kaku saat ingin membuka pintu mobil,,, semua mata tertuju padaku,,, tak
kusangka dan tak bisa aku percaya,,, Ayahku terbaring dibaluti kain batik dan
kain putih yang menutupu wajahnya,,,, Anda tau tidak,, betapa hancurnya
hatiku,,, ayahku meninggal mendadak,, tanpa ada mengalami sakit sebelumnya,,,
Hati anak mana yang tak hancur saat pulang kerumah melihat Jenazah Ayah,,,,,
Air mataku tak kunjung berhenti sampai mata sudah membengkak,,,, Aku coba
membangunkan ayah,, tapi ayah tak kunjung bangun,,, berharap ini hanya mati
suri,,, aku mencium wajah ayah sambil menangis,, semua orang melarangku,, yang
katanya ini dan itu,, aku sempat jengkel sama orang-orang yang melarangku,,,,,
itulah saat iman di hatiku kurang, sehingga aku bertingkah seperti anak yang
tak mengerti agama,, meraungi kepergian ayah yang berlebihan,,, 1 bulan
berlalu,, aku tetap merasa adanya keberadaan beliau,, aku tetap tak mempercayai
semua,,, butuh waktu yang lama untuk menjadi aku yang benar-benar ikhlas dengan
kepergian ayah,,, sempat terpikir olehku untuk mengakhiri pendidikanku, karena
takut kehilangan orang yang aku sayangi lagi,, support dari orang” terdekat
membuatku kembali semangat,, sesekali terbayang wajah Alm. Ayahku,, menetes air
mataku kembali,,, menginggat usaha kerja keras beliau untuk melihat aku sukses
membuat aku termotivasi kembali,,, beliau sangat mengharapkan aku sukses,, aku
tak ingin mengecewakan beliau hanya karena dia sudah tak ada di Dunia ini
lagi,,,,,, Aku terus berdo’a dan berusaha untuk bisa mengikhlaskan kepergian
ayah,, aku yakin do’aku dan kepribadianku yang baik bisa menghantarkan Beliau
ke Surga,, meskipun awalnya sulit,,meskipun pertengahannya sakit,, dan diakhir
aku temukan kesenangan dan kebahagian yang benar-benar di Ridhoi Allah.....
Bagaimanapun aku harus tetap menjalani hidup ini dengan baik,, aku masih punya
Ibu,kakak,adik dan saudara”ku,,, aku ingin buktikan bahwa aku bisa seperti
Ayah,,, menjadi Sarjana yang diinginkan ayah,dibanggakan oleh keluarga,, dan
bermanfaat bagi negara,,, Sandang Sarjana ini tak semudah dengan apa yang
dipikirkan oleh orang lain, apalagi saat Tulang Punggung Keluarga Telah Tiada,,
Dari sini aku bisa memperoleh pelajaran yang sangat berarti dan berharga,,, ini
berkat Alm. Ayah dan do’a ibu tercinta. Dari Kisahku mungkin bisa dijadikan
pelajaran bagi semua yang membaca, bahwa meninggalnya ayah kita tak memupus
harapan kita untuk sukses,, tetap semangat meskipun melawan banyak rintangan,, percaya
pada kata-kata Allah tak akan menguji umatnya melebihi batas kemampuannya.//..
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar