Kamis, 21 Mei 2015

Makalah Manajemen Kualitas Air Pada Pembenihan Ikan Mas

                                                           1. PENDAHULUAN

 1.1. Latar belakang 
      Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan konsumsi yang tergolong mudah dalam pemeliharaannya karena cenderung bersifat adaptif (mudah menyesuaikan diri) terhadap lingkungannya. Ikan Mas banyak dikenal dimasyarakat karena dagingnya yang enak dan rasanya gurih. Produksi ikan mas pada tahun 2010 sebanyak 374.112 ton (Indonesia). Angka ini telah melampaui 10% dari target awal yang hanya dipatok sebanyak 267.100 ton/tahun (Warta Kota, 2010). Dalam usaha pembenihan, manajemen kualitas air memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu perlu dikembangkan upaya manajemen kualitas air pada pembenihan ikan mas agar usaha pembenihan berjalan dengan lancar terutama memonitoring kualitas air baik dari segi fisika, kimia maupun biologi. Yang dimaksud Manajemen Kualitas Air adalah Suatu usaha untuk menjaga kondisi air tetap dalam kondisi baik untuk dengan memperhatikan faktor fisika, kimia dan biologinya, faktor fisika seperti : suhu, cahaya, kecerahan, warna air, kekeruhan dan kepadatan, faktor Kimia seperti : senyawa kimia dalam air, seperti kandungan oksigen, bahan organik (dinyatakan dengan BOD singkatan dari Biological Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme, COD singkatan dari Chemical Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air, TOC Total organic carbon adalah jumlah ikatan yang terdapat pada senyawa organic,), mineral atau logam, derajat keasaman, nutrient atau unsur hara, kesadahan, dan sebagainya. Parameter mikrobiologis menyatakan kandungan mikroorganisme dalam air, seperti bakteri, virus, dan mikroba patogen lainnya. 

1.2. Maksud dan Tujuan 
1.2.1. Maksud 
           Maksud dari penulisan makalah ini ialah untuk menyelesaikan tugas ujian tengah semester. 1.2.2. Tujuan 
         Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk Menambah wawasan tentang manajemen kualitas air terutama pada pembenihan ikan mas (cyprinus carpio) 


                                                         II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Biologi Ikan Mas 
2.1.1. Klasifikasi Ikan Mas 
           Klasifikasi ikan mas dalam Santoso (1993), sebagai berikut : 
Fillum          : Chordata 
Sub Fillum  : Vertebrata 
Super Class : Pisces 
Class           : Osteichtyes 
Ordo            : Cipriniformes 
Sub Ordo     : Cyprinidae 
Sub Family  : Cyprininae 
Genus          : Cyprinus 
Spesies       : Cyprinus carpio. 

2.1.2. Morfologi Ikan mas 
         Menurut sejarahnya berasal dari daratan Cina dan Rusia. Ikan mas mempunyai bentuk badan sedikit memanjang pipih kesamping (Compressed), mulut terminal dapat disembulkan dan lunak (elastis) serta memiliki dua pasang kumis (barbel), kadang mempunyai sungut (rudementir), sedangkan jari-jari sirip punggung yang kedua mengeras seperti gergaji dan letaknya bersebrangan. Sirip dada terletak di belakang tutup insang (operculum). Sisik ikan mas tergolong sisik besar tipe cycloid. Usus umumnya tidak begitu panjang jika dibandingkan dengan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan asli. Ikan mas tidak mempunyai lambung, juga tidak bergigi sehingga bila mencerna makanan sebagai pengganti penggerus dilakukan dengan cara mengeraskan pharing (Santoso, 1993). Saat ini ikan mas mempunyai banyak ras atau strain. Perbedaan sifat dan ciri dari ras disebabkan oleh adanya interaksi antara genotype dan lingkungan kolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik, bentuk badan dan warnanya. 

2.1.3. Siklus Hidup Ikan Mas 
         Di daerah subtropis ikan mas mencapai tingkat kedewasaan (matang kelamin atau matang gonad atau matang telur) pada umur 2 – 5 tahun dengan panjang tubuh berkisar 25 – 40 cm. Ikan mas jantan mencapai dewasa kelamin pada umur 2 – 3 tahun atau panjang tubuhnya berkisar 25 – 30 cm. Ikan mas betina mencapai matang kelamin pada umur 4 – 5 tahun atau panjang tubuhnya mencapai 30 – 40 cm. Di wilayah iklim tropis, ikan mas mencapai tingkat kedewasaan pada usia muda, yaitu sekitar umur 1 – 2 tahun. Larva ikan mas memiliki panjang antara 0,5 – 0,6 mm dan bobot antara 0,18 – 20 mg. Biasanya larva senang menempel di substrat dan bergerak vertikal. Larva kemudian berubah menjadi benih (kebul) yang membutuhkan makanan dari luar untuk kehidupannya. Kebul hidup dengan mendapatkan pakan alami yang diperolehnya, seperti zooplankton, rotifera, naupli, moina, dan daphnia. Jumlah pakan alami kebul setiap hari sebanyak 60 – 70% dari bobotnya. Kira-kira 2 – 3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak. Ukuran panjang burayak antara 1 – 3 cm dengan bobot antara 0,1 – 0,5 gram. Setelah 2 – 3 minggu, burayak tumbuh menjadi putihan. Disebut putihan karena bagian bawah perutnya berwarna putih. Putihan ini berukuran panjang antara 3 – 5 cm dan berbobot antara 0,5 – 2,5 gram. Putihan secara alami tumbuh terus dan setelah 3 bulan menjadi benih gelondong atau kepalang dengan bobot mencapai kurang lebih 100 gram setiap ekornya. Benih gelondong tumbuh terus dan akhirnya menjadi indukan. Setelah 6 bulan, ikan jantan dapat mencapai bobot kira-kira 0,5 kg. Seekor ikan mas betina yang telah mencapai umur 15 bulan dapat memiliki bobot 1,5 kg. Ikan mas dewasa dikenal sebagai hewan air pemakan segala (omnivora). Ikan mas dewasa relatif rakus menelan semua jenis makanan, baik pakan alami maupun pakan buatan (artificial foods) Seno Teguh, (2002). 
2.2. Manajemen Kualitas Air Sumber air yang baik dalam pembenihan ikan mas harus memenuhi kualitas air yang meliputi sifat-sifat fisika dan kimia air. 
1. Persyaratan Kualitas Air dan Parameternya. No Parameter Standat Ukur 1. Fisika a. Suhu 25 - 30o C b. Kecerahan Air 10% penetrasi cahaya sampai dasar perairan c. Bau Air Indikasi adanya gas beracun d. Warna Air D1-15 Hijau/hijau tua D16-25 Cokelat kemerahan 2. Kimia 1. pH 6,7 - 8,2 2. DO 4 - 5 ppm 3. Amoniak < 1,5 ppm 4. H2S dan HCN

1 komentar: